Selasa, 19 Juni 2012

PPD ( Perkembangan Masa Sekolah dan Permasalahannya )

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Perkembangan
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992 ). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya ( pendapat Kasiram dalam http//:arihdyacaesar.wordpress.com), mengandung arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.    
(http//:arihdyacaesar.wordpress.com)
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan yaitu merupakan perubahan individu ke arah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan berlangsung secara terus menerus.

B. Perkembangan Fisik
1. Pengertian Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahnya.
a.        Tinggi dan berat badan
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996 dalam http//:zhuldyn.wordpress.com )
b.      Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon ( Hurlock 1980 ) ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD yaitu :
1)      Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
2)       Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
3)      Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot

c.       Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari ukuran otak dewasa. Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak.
2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Anak
a.          Pengaruh Keluarga
Pengaruh faktor keluarga disini meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan .Karena faktor keturunan ,seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya ,jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang.
b.         Pengaruh Gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan meraka yang kurang memperoleh gizi.
c.          Gangguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan steroid adrenal yang berlebihan ,dan ini akan membawa akibat kurangnya pembentukan hormone pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian ,pertumbuhan awal remajanya terhambat dan  tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d.         Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan .Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun .Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi  dan sedikit lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
e.          Status sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.
f.          Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit,biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang jarang sakit.
g.         Pengaruh Bentuk Tubuh
Bangun/bentuk tubuh,apakah mesomorf,ektomorf,atau endomorf,akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorf anak yang ektomorf,karena mereka memang lebih gemuk dan berat.

C.    Perkembangan motorik
Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terokkordinasi dengan baik seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak.
Pada saat berusia sekitar 10-11 tahun, ank lazimnya sudah mampu melakukan berbagai jenis kegiatan olahraga. Dalam keterampilan motorik kasar yang melibatkan aktivitas otot besar, anak laki-laki memiliiki kemampuan yang lebih baik daripada anak perempuan, karena jumlah sel otot anak laki-laki lebih banyak daripada sel otot anak perempuan.
Untuk memperhalus ketrampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang kadang-kadang dalam bentuk permainan yang informal, permainan yang diatur sendiri oleh anak. Anak usia sekolah mengembangkan kemampuan untuk melakukan game dengan peraturan, sebab mereka sudah dapat memahami dan menaati aturan dari suatu permainan. Dalam waktu yang sama anak mengalami peningkatan dalam koordinasi dan pemilihan waktu yang tepat dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut. (http//:zhuldyn.wordpress.com)
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991 : 51) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Pertumbuhan payudara .
3. Tumbuh bulu yang halus dan gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu – bulu ketiak.

Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Tetis buah pelir membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi (keluarnya air mani)
6. Bulu kealuan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah(kumis,jenggot).
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.





D. Perkembangan Bahasa
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka.
Berdasarkan hasil penelitian, para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Karena perbandingan umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasanya.(http//:aridhyacaesar.wordpress.com)
Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian, remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.(Sunarto, 2008,141)
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
a)      Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu.
b)      Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya dari pada yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya , di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam bukunya “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan, intelegensi, status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.(http//:arihdyacaesar.wordpress.com)
E. Perkembangan Seksual
Penting bagi anak-anak laki-laki maupun anak perempuan usia SD untuk mengidentifikasi diri mereka dengan orang dewasa yang berjenis kelamin sama dengan mereka. Tanpa identifikasi semacam itu, anak-anak mungkin akan mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri secara seksual dalam pernikahan atau cenderung menjadi homoseks.
Anak usia SD biasanya mengembangkan sikap memandang rendah anak perempuan atau hal-hal yang berbau perempuan. Hampir semua anak laki-laki dan perempuan kadang-kadang berharap untuk menjadi lawan jenisnya, sehingga mereka mengembangkan sikap merendahkan untuk menekan keinginan itu selama tahun-tahun tersebut. Anak laki-laki dan anak perempuan perlu ditolong untuk mengembangkan sikap bersyukur menjadi diri mereka dan perlu ditolong pula untuk melihat bahwa diciptakan menjadi laki-laki dan perempuan memiliki keuntungan masing-masing.
Proses Kematangan Seksual
Meskipun kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya,namun kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual,sehingga hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja.
Ada tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan (Sunarto dan Hartono Agung,2008:84),yaitu dalam hal :
a.       Kriteria kematangan seksual
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Menstruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas .Sesudah itu masih dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita dapat betul-betul matang dalam bereproduksi.Kriteria ini jelas tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi(pelepasan air mani)  pada permulaannya masih sangat sedikit ,sehingga tidak jelas.

b.      Permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki.Menstruasi merupakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahun ,jadi kira-kira satu tahun setelah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
            Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih umur 14 tahun). Namun ejakulasi pertama (mimpi pertama) mendahului puncak percepatan perkembangan ,tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.

c.       Urutan gejala-gejala kematangan seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin sekunder dengan tumbuhnya buah dada yang tampak dan bagian puting susu yang sedikit mencuat ,terjadi pada usia 8 dan 13 tahun.Baru pada stadium kemudian , menjelang menarche,jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa . Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi - reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada anak laki-laki,kematangan seksual dimulai dengan pertumbuhan testes yang dimulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun,pada anak laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar yang menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih banyak. Perubahan dalam pita suara tadi menyebabkan anak gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nyaring,sedangkan suara anak laki-laki berubah menjadi agak berat.
BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
            Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terokkordinasi dengan baik seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.
Kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya.
           



                                                                                                                  

by Dwi Anggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar